Dalil untuk berpegang teguh dengan Al Qur’an dan hadits disebutkan dalam Muwatho’ Imam Malik,
إني قد تركت فيكم ما إن اعتصمتم به فلن تضلوا أبدا كتاب الله وسنة نبيه الحديث
“Aku telah tinggalkan bagi kalian dua perkara yang kalian tidak
akan sesat selamanya jika berpegang teguh dengan keduanya yaitu: Al
Qur’an dan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam” (HR. Al Hakim, sanadnya shahih kata Al Hakim).Islam yang hakiki bukan hanya berpegang pada Al Qur’an dan Hadits, namun juga mesti ditambah dengan mengikuti para sahabat dalam beragama. Karena para sahabatlah yang mengetahui bagaimana wahyu itu turun. Dan mereka yang lebih tahu maksud Nabi daripada umat sesudahnya. Oleh karenanya mereka dipuji dalam ayat,
وَالسَّابِقُونَ
الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ
اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ
فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam)
dari (kalangan) orang-orang muhajirin dan anshar serta orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun
ridha kepada-Nya, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah: 100)Dalam ayat lain, Allah Ta’ala memuji keimanan para sahabat radhiyallahu ‘anhum dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam firman-Nya,
فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا
“Dan jika mereka beriman seperti keimanan kalian, maka sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk (ke jalan yang benar).” (QS. Al Baqarah: 137)Yang mengikuti para sahabat dalam beragama, itulah yang selamat (firqotun najiyah). Sebagaimana disebutkan dalam hadits perpecahan umat. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَإِنَّ
بَنِى إِسْرَائِيلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً
وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى
النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى
“Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Sedangkan
umatku terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu.”
Para sahabat bertanya, “Siapa golongan yang selamat itu wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda, “Yaitu yang mengikuti pemahamanku dan
pemahaman sahabatku.” (HR. Tirmidzi no. 2641. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Jadi, yang mengikuti pemahaman para sahabat, itulah yang selamat.Mengapa kita mesti mengambil pemahaman salaf atau sahabat dalam beragama? Karena kalau memakai pikiran masing-masing dalam memahami Al Qur’an dan Hadits, maka tafsirannya bisa macam-macam, bahkan bisa rusak. Sehingga tidak cukup kita mengamalkan Al Qur’an dan Hadits saja, namun juga ditambah harus mengikuti pemahaman para sahabat.
---
[Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul, 15 Jumadal Akhiroh 1434 H]
[Re-published oleh; Abi Zam - www.kisahrasulnabisahabat.blogspot.com]
[Re-published oleh; Abi Zam - www.kisahrasulnabisahabat.blogspot.com]
Mengikuti manhaj salaf adalah sebuah keharusan, mengikuti ulama binaan bani saud adalah pilihan.
ReplyDeleteCabut omonganmu wahai saudara!Inilah contoh manusia yang kena hasutan orang kafir, memusuhi ulama 2 kota suci dan orang ² yg dipercaya Allah menjaga 2 kota suci. Taubatlah engkau manusia jahil!
DeleteApakah mengikuti manhaj salaf hanya boleh lewat ulama2 binaan bani saud??? kok jadi monopoli yaaa??
DeleteBani saud yg bughot terhadap khalifah turki utsmani dianggap orang2 yg dipercaya Allah menjaga 2 kota suci??? menjaga atau merampas dari umat islam??
DeleteMakanya wahai orang jahil, Ente baca shahih Bukhari!
Delete903. Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah bersabda, 'Saya diperintahkan pergi ke suatu desa yang memakan desa-desa yang lain, mereka menyebutnya Yatsrib. Yaitu, Madinah, yang meniadakan manusia (yang buruk) sebagaimana ubupan (embusan tukang besi) meniadakan kotoran besi." (Shahih Bukhari)
906. Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya iman itu berkumpul ke Madinah sebagaimana ular berkumpul di lubangnya." (Shahih Bukhari)
Memang sudah dispesialkan Rasul, Nabi Muhammad, Nabinya org Islam. Ente orang munafik ato org Islam?!!
Tobat lah wahai manusia yang terkena subhat musuh-musuh Islam!!
Seluruh Ulama Dunia mengacu pada Kibarul Ulama Yang bertempat di Madinah, Sadar diri dong! Mau nolak sabda Rasul ente???!!
Assalamualaikum,
ReplyDeleteAkhi yang berkata mungkin belum membaca sabda Rasulullah berkenaan dengan keutamaan kota suci, dan para penghuninya, terutama ulamanya. Silahkan dipelajari di: http://kitabhadits9imam.blogspot.com/2012/05/shahih-bukhari-kitab-keutamaan.html
Semoga kita diberi petunjuk ke jalan yang lurus dan tidak terkena syubhat musuh-musuh Islam.